Perkembangan Anak Pada Masa Usia Dini
Pada
masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang
merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai
rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan
laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.
Masa peka adalah masa terjadinya
kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar
untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio
emosional, agama dan moral.
Perkembangan anak usia dini adalah
masa-masa kritis yang menjadi fondasi bagi anak untuk menjalani
kehidupannya di masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian dari potensi kecerdasan manusia berkembang dengan pesat
pada usia dini.
Perkembangan anak pada masa-masa tersebut
memberikan dampak terhadap kemampuan intelektual, karakter personal dan
kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan. Kesalahan penanganan
pada masa perkembangan anak usia dini akan menghambat perkembangan anak
yang seharusnya optimal dari segi fisik maupun psikologi.
Perkembangan anak usia dini, secara
khusus ditujukan untuk mendefinisikan perkembangan anak usia 0-8 tahun.
Perkembangan anak berbeda dengan pertumbuhannya. Perkembangan anak lebih
merujuk pada parameter kualitatif. Sedangkan pertumbuhan anak, kebih
bersifat kuantitatif. Dengan demikian, yang dimaksud dengan perkembangan
anak usia dini adalah kemajuan kualitas fungsi fisik, psikologi maupun
sinergi dari keduanya.
Perkembangan anak usia dini meliputi beberapa bagian, yaitu:
1. Perkembangan kemampuan motorik.
Seiring dengan pertumbuhannya, sistem
syaraf anak anda semakin matang. Ada 2 tipe kemampuan motorik. Yang
pertama adalah kemampuan motorik di mana anak anda mampu menggerakkan
bagian tubuhnya yang besar, seperti tangan dan kaki. Berjalan, berlari,
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak merupakan bentuk perkembangan
anak usia dini pada kemampuan motorik.
Yang perlu dievaluasi pada tahap
perkembangan ini adalah kekuatan otot, kualitas gerakan dan sejauh mana
anak mampu melakukan gerakan. Sedangkan perkembangan kemampuan motorik
yang ke dua adalah kemampuan anak untuk menggerakkan bagian-bagian kecil
dari tubuhnya. Seperti jari tangan, jari kaki dan mata. Kemampuan
motorik ini dapat dilihat dari kemampuan anak melempar dan menangkap
sesuatu, menggambar maupun meraih benda.
2. Perkembangan fungsi fisik.
Perkembangan anak usia dini pada fungsi
fisiknya mengikuti pola tertentu, diantaranya; perkembangan bagian tubuh
yang besar lebih awal dibandingkan bagian tubuh yang kecil. Misalnya,
perkembangan fungsi tangan dan kaki lebih dulu dibandingkan jari. Pola
selanjutnya adalah perkembangan bagian-bagian utama tubuh lebih dahulu
dibandingkan bagian lainnya.
Bagian-bagian utama seperti lambung,
jantung dan organ inti lainnya lebih dulu dan lebih kuat dibandingkan
perkembangan fungsi kaki dan tangan. Dan pola yang terakhir adalah dari
bagian atas tubuh menuju bagian bawah. Perkembangan anak usia dini untuk
memfungsikan fisiknya dimulai dari kepala baru kemudian ke bagian kaki.
Inilah sebab mengapa bayi lebih dulu mampu mengangkat kepalanya
dibandingkan berguling.
3. Perkembangan kemampuan kognitif.
Perkembangan anak usia dini meliputi
perkembangan kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif ini barkaitan
dengan daya ingat, kemampuan menganalisa maupun kemampuannya memecahkan
masalah. Anak usia dini adalah peneliti kecil, mereka aktif melakukan
percobaan dan menganalisa apa yang ada di sekelilingnya. Di sini
dukungan lingkungan untuk menunjang perkembangan kognitif anak sangat
diperlukan. Interaksi yang sehat antara anak dan lingkungan dapat
mengoptimalkan perkembangan kognitifnya.
4. Perkembangan kemampuan berbahasa.
Penelitian menunjukkan bahwa bagaimana
cara orang tua berbicara akan memainkan peran penting dalam perkembangan
kemampuan berbahasa pada anak. para peneliti meyakini bahwa penggunaan
bahasa ibu akan memudahkan anak untuk belajar bahasa lebih cepat.
Awalnya anak hanya mampu mengoceh, kemudian dia mulai bisa mengucapkan
sebuah kata. Dengan terus berlatih, anak anda akan mulai bisa
menggabungkan 2 kata, hingga kemudian bisa membuat sebuah kalimat
sederhana. Kemampuan anak berbahasa merupakan cermin dari kecerdasan
anak.
Selain dukungan dari orang-orang terdekat
maupun lingkungan sekitarnya, perkembangan anak usia dini perlu
didukung pula oleh suplai nutrisi yang mencukupi. Ini dikarenakan pada
masa perkembangan anak usia dini dibutuhkan zat-zat gizi penting untuk
proses pematangan jaringan tubuhnya dan untuk menyediakan energi dalam
proses anak bereksplorasi
No comments:
Post a Comment