Oksida Logam,
Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium
(Ba)
Anda sedang membaca artikel tentang Oksida Logam, Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium (Ba), kami sadar artikel Oksida Logam, Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium (Ba) masih banyak kekurangan. Besar harapan kami semoga artikel ini Oksida Logam, Tembaga(Cu), Neodium (Nd), Barium (Ba) dapat memberikan manfaat bagi kita semua
Oksida dari semua unsur logam telah dikenal dan
oksida-oksida ini menunjukkan beragam struktur, asam basa, dan hantaran. Oksida
dapat membentuk rantai satu dimensi, lapisan dua dimensi atau struktur
3-dimensi. Oksida Logam dapat bersifat basa, amfoter atau asam bergantung
identitas logamnya. Lebih lanjut, rentang sifat fisik yang ditunjukkan juga
sangat luas, dari isolator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor.
Komposisi Oksida Logam dapat stoikiometrik, stoikiometrik tetapi tidak
sederhana, atau kadang non-stoikiometrik. Oleh karena itu, Oksida Logam lebih
baik diklasifikasikan sesuai dengan sifatnya. Namun, karena strukturlah yang
memberikan infomasi paling bermanfaat untuk memahami sifat fisik dan kimianya,
oksida diklasifikasikan berdasarkan atas dimensi strukturnya. ( Taro Saito,
2009)
Tembaga(Cu)
Tembaga (Latin, cuprum, dari pulau Cyprus)
dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga memiliki warna
kemerah-merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan
konduktor yang bagus untuk aliran elektron (kedua setelah perak dalam hal ini).
Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam
mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite.
Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru,
dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya,
dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching,
dan elektrolisis. Industri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini.
Campuran logam besi yang memakai tembaga seperti brass dan perunggu
sangat penting. Semua koin-koin di Amerika dan logam-logam senjata mengandung
tembaga. Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai racun pertanian dan
sebagai algisida dalam pemurnian air. Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi
Fehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula. Tembaga murni
(99.999 %) tersedia secara komersil. (Yulianto Muhsin, 2006)
Neodium (Nd)
Pada tahun 1841, Mosander mengekstrak oksida berwarna merah mawar
dari mineral cerit, yang ia percaya mengandung unsur baru. Ia memberinya nama didymium,
karena waktu itu merupakan unsur kembar lantanum yang belum bisa dipisahkan.
Pada tahun 1885, Von Welsbach memisahkan didymium menjadi dua unsur
baru, neodymia dan praseodymia, dengan fraksinasi berulang
senyawa ammonium didymium nitrat. Meski unsur neodimium ditemukan bebas dalam
logam alloy alam, yang lama dikenal dan digunakan sebagai alloy piroforik untuk
pemantik api, unsur ini masih belum diisolasi hingga murni hingga tahun 1925.
Neodimium terdapat dalam logam alloy alam dengan kandungan 18%. Terdapat dalam
monazit dan bastnasit, yang merupakan sumber utama unsur tanah jarang.
Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam
neodimium dari unsur tanah jarang lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau
ekstraksi pelarut. Dapat pula dengan mereduksi halida anhidratnya seperti NdF3
dengan logam kalsium. Tekhnik pemisahan lainnya pun masih memungkinkan.
Neodimium memiliki kilau logam seperti perak.
Merupakan salah satu unsur tanah jarang yang lebih reaktif dan mudah mengusam
di udara, membentuk oksida yang mengelupas dan memudahkan teroksidasi.
Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral atau material
plastik bersegel. Neodimium terdapat dalam dua bentuk allotrop, dengan
transformasi struktur dari heksagonal ganda menjadi kubus berpusat badan pada
suhu 863oC. Neodimium memiliki tingkat racun dari rendah hingga
sedang. Sebagaimana unsur tanah jarang lainnya, neodimium harus ditangani
dengan hati-hati. (Redaksi chem-is-try.org, 2008)
Barium
(Ba)
(Yunani, barys, berat) Baryta telah
dibedakan dari kapur oleh Scheel di tahun 1774. Unsur ini ditemukan oleh Sir
Humphrey Davy di tahun 1808. Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur
lainnya, terutama dengan sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara
elektrolisis dengan klorida.
Barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium
murni bewarna perak keputih-putihan seperti timbal. Ia masuk golongan grup
alkali dan mirip kalsium secara kimia. Logam ini teroksida dengan mudah dan
harus disimpan dalam bensin atau bahan cair lainnya yang tidak mengandung oksigen.
Barium terdekomposisi oleh air atau alkohol. (Yulianto Muhsin, 2006)
Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini
adalah Nd2O3,
BaCO3, dan CuO3 yang memiliki
tingkat kemurnian 99%. Dengan demikian, hasil yang diperoleh juga memilki
tingkat kemurnian yang cukup tinggi. Sifat dari bahan dasar yang digunakan
dalam keadaan unsur dapat dilihat pada tabel 2. 1 (Sugiyarto Kristian H.,
2001).
Fisika
material secara khusus mempelajari dan menyelidiki hubungan antara struktur dan
sifat material. Struktur material (dibedakan atas struktur makro, meso dan
mikroskopik) berkaitan dengan susunan komponen internal material. Struktur
sub-atomik mendeskripsikan perilaku elektron di dalam atom dan interaksinya
dengan inti atom. Pada level atomik struktur material meliputi penyusunan
atom-atom atau molekul relatif antara yang satu dengan yang lain. Struktur yang
lebih besar yang terdiri atas sekumpulan atom disebut struktur mikro (microstructure)
dan dapat diamati dengan menggunakan mikroskop elektron (Scanning Elektron
Microscopy, SEM) atau Transmission Electron Microscopy, TEM)).
(Subaer dan Haris, 2007).
No comments:
Post a Comment